Not all scars show, not all wounds heal. Sometimes you can't always see, the pain someone feels

- -

Sunday, July 15, 2012

Statement of Cash Flow Analysis

Laporan Arus Kas adalah satu dari 3 laporan utama suatu perusahaan, selain Laporan Laba-Rugi (Income Statement), dan Neraca (Balance Sheet), ketika kita melihat kedalam suatu peforma perusahaan, kita cenderung hanya memperhatikan Income Statementnya dan sedikit bagian Balance Sheet, banyak yang lupa, arti penting dari suatu laporan arus kas, karena laporan inilah yang benar-benar menunjukkan jumlah "Cash" yang diterima atau dikeluarkan, bukankah jadi agak aneh, kalo perusahaan mencetak laba misalnya 100 milliar tetapi arus kasnya justru negatif? haha dan Laporan Arus Kas juga sedikit banyak menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Laporan Arus Kas sendiri dibagi menjadi 3 komponen utama :

1. Cash Flow from Operating Activities
Di bagian ini kita bisa melihat jumlah kas yang diterima dan dikeluarkan oleh perusahaan untuk aktivitas operasinya, seperti penjualan, biaya produksi, biaya gaji dan administrasi, pembayaran dan penerimaan bunga utang/piutang, dsb. Bagian ini bisa menunjukkan 2 hal utama, pertama, apakah usaha perusahaan berjalan dengan lancar? dan yang paling penting yang kedua adalah, apakah perusahaan mampu mengelola piutangnya dengan baik?

Cash Flow from Operating yang positif menunjukkan bahwa secara umum perusahaan berkinerja bagus, artinya perusahaan mampu "menghasilkan" Cash dari kegiatan operasinya setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan Cash tersebut, nah sebaliknya, jika bagian ini negatif, artinya usaha perusahaan sudah mulai mengalami kemunduran, sebab perusahaan justru "nombok" dalam melakukan usahanya.

Tapi, kadang walaupun Cash Flow Operatingnya positif, kita harus melihat dan membandingkan datanya dengan Income Statement dan Balance Sheet perusahaan yang bersangkutan, misalnya perusahaan A membukukan Net Income tahun 2011 sebesar Rp. 10 Milliar, tetapi arus kas operasinya hanya positif sebesar Rp. 1 milliar, mungkin itu pertanda bahwa perusahaan mungkin memiliki kendala dalam menagih piutangnya kepada pelanggan, untuk itu kita harus ngecek ke neracanya apakah akun piutangnya mengalami peningkatan yang sangat pesat atau tidak, dan anehnya lagi terkadang ada perusahaannya yang mengalami net loss, tetapi arus kas operasinya positif, seperti Garuda Indonesia (GIAA)  yang di kuartal I 2012 mengalami net loss sebesar USD 10 juta, sedangkan Cash flow operatingnya justru positif sebesar USD 24 juta hahaha.

2. Cash Flow from Investing Activities
Bagian yang kedua dari laporan arus kas menunjukkan, perubahan kas yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan, seperti misalnya, Capital Expenditure, penerimaan dividen, investasi ke perusahaan atau instrumen keuangan lainnya,  penjualan aset tetap, dan lain sebagainya.

Pada umumnya, arus kas ini akan menunjukkan nilai yang negatif bagi sebagian besar perusahaan, karena biaya yang dikeluarkan untuk membeli aset tetap baru pastilah lebih tinggi daripada penjualannya, justru menjadi hal yang aneh ketika arus kas ini bernilai positif, sebab itu berarti perusahaan sedang menjual aset tetapnya, untuk apa kira-kira2? bisa jadi karena perusahaan tidak bisa membayar utangnya kan?

3. Cash Flow from Financing Activities
adalah bagian terakhir dari laporan arus kas, yang menunjukkan, perubahan kas perusahaan yang berasal dari aktifitas pendanaan, seperti misalnya pembayaran dividen kepada pemegang saham, pelunasan atau penerimaan utang jangka panjang, penerbitan saham baru, pembelian saham sendiri (Treasury Stock). dll intinya adalah kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan.

Nilai positif bisa berarti bagus, jika perusahaan mendapatkan dana segar dari penambahan jumlah saham yang beredar, atau bisa jadi jelek, karena sumbernya adalah penambahan utang jangka panjang. Sebaliknya nilai yang negatif secara umum berarti perusahaan sedang melunasi utang jangka panjangnya, namun terkadang bisa berarti positif, jika disebabkan oleh pembelian saham kembali, atau pembagian dividen, yang mengindikasikan bahwa perusahaan berusaha untuk memanfaatkan idle-cash nya dengan metode yang bagus.

Maka, ketika kita melihat kepada suatu laporan arus kas, kita ga bisa melihatnya secara terpisah-pisah per bagian, kita harus melihatnya sebagai satu kesatuan, dan secara umum kondisi perusahaan dapat ditentukan dari laporan arus kasnya, sebagai berikut :

Operating (+), Investing (-), Financing (+)
Hampir sebagian besar perusahaan yang sedang "tumbuh", memiliki pola arus kas seperti ini, arus kas positif dari operasi menandakan bahwa perusahaan sudah menemukan "jalur" operasinya, dan arus kas investasi yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan terus berekspansi memperluas usahanya dengan penambahan aset tetap dan investasi baru, untuk itulah Capex yang diperlukan sangat banyak, dan kas dari operasi tidak bisa menutupi semuanya, maka satu-satunya jalan adalah dengan menerbitkan obligasi (utang jangka panjang), atau menambah jumlah saham beredar (right issue), oleh sebab itulah arus aks financingnya menjadi positif.

Operating (+), Investing (-), Financing (-)
Pola seeprti ini bisa menandakan bahwa perusahaan sedang memasuki masa keemasannya, artinya kas yang dihasilkan dari operasinya mampu menutupi segalam macam pengeluaran yang berasal dari penambahan aset tetap (investing), maupun pembayaran utang dan pembayaran dividen (financing), sebagian perusahaan-perusahaan yang "tua"  polanya akan seperti ini hahaha.

Operating (+), Investing (+), Financing (-)
Menandakan bahwa perusahaan sedang fokus dalam melunasi utang-utang jangka panjangnya, bahkan sampai kas dari operasi dan penjualan aset tetap( investing) diperlukan untuk membayar utang-utang tersebut

Operating (-), Investing (+), Financing (+)
Adalah sinyal yang berbahaya, sebab untuk menutupi kerugian usahanya(operating) perusahaan sampai harus menjual aset(investing), dan menambah utangnya atau melakukan right-issue (financing), hati-hati dengan perusahaan yang seperti ini.

Operating (-), Investing (-), Financing (+)
Biasanya perusahaan-perusahaan "muda" yang baru dibuat mengalami pola yang seperti ini, karena baru beroperasi, maka wajar arus kas operasinya negatif (belum ada branding dan kurang pengalaman), terus karena baru, maka perusahaan butuh aset tetap untuk melakukan operasinya, maka wajar jika arus kas investingnya juga negatif, dan untuk mendanai segala macam kegiatan tersebut, perusahaan akan melaksanakan IPO dan melakukan pinjaman yang mengakibatkan arus kas financingnya bakalan sangat positif, tapi kalo yang mengalami hal ini adalah perusahaan yang sudah cukup "berumur" maka hal itu perlu menjadi perhatian oleh para investor.

Intinya sebenarnya ketiga laporan keuangan itu harus, berkaitan satu sama lain, kalau kita ngejudge suatu perusahaan hanya dari satu laporan saja, hasilnya akan lebih beresiko dibandingkan kita memeriksa laporan keuangan nya secara lebih komperhensif, hehe. Oh ya laporan arus kas bukan hanya diterapkan oleh perusahaan lho! orang pribadi juga sudah banyak yang mengatur keuangannya dengan menggunakan laporan arus kas, gimana? berminat membuat laporan arus kas keuangan kita sendiri??

"We enjoy the process far more than the proceeds"
- Warren Buffet -



0 comments:

Post a Comment