Not all scars show, not all wounds heal. Sometimes you can't always see, the pain someone feels

- -

Tuesday, July 10, 2012

Oh... Money..

Uang, memang uang bukanlah segalanya, tapi segalanya bisa dibeli dengan uang, haha begitu banyak orang-orang bilang, terkadang saya berfikir saya ini munafik, bilang uang bukan segalanya lah, bilang uang ga bisa membeli kebahagiaan lah, atau lain-lainnya tapi saya ga bisa bohong kalau saya sendiri butuh yang namanya uang haha..

Alkisah (yaelah) selama dinas ke karo-binjai minggu lalu, para atasan masih dijejali dengan banyak masalah, pertama adalah mengenai jadwal sosialisasi selanjutnya (minggu ini) ke siak dan rokan hulu yang mepet, dan belum ada satu urusan yang fix karena keputusan untuk melaksanakan sosialisasi tersebut baru dapat dipastikan seminggu sebelum acaranya dimulai, yang kedua adalah undangan narasumber ke tanjungpinang untuk rekonsiliasi dppkad disana, yang sebenarnya mengundang bu ayu dan 1 pejabat lainnya untuk berangkat kesana, tetapi karena bu ayu lebih memilih untuk ikut sosialisasi (karena bisa mampir ke rumahnya di pekanbaru) para atasan jadi bingung mengutus siapa ke sana, dna yang ketiga adalah masalah "mengajak" org sekretariat ikut ke rohul dan siak itu, entah kenapa pak amin sepertinya tidak setuju untuk mengajak orang keuangan lagi, padahal panitianya disana sudah membuat ST nya, haha begitulah repotnya di PDRD..

Dan, hari jumat, tepat setelah saya pulang dinas dari karo-binjai, dalam perjalanan balik ke kosan dari kantor, pak sukma nge-sms saya, meminta saya untuk menemani beliau untuk memenuhi undangan dppkad tanjungpinang sebagai narasumber dalam acara rekonsiliasi mereka, awalnya saya ragu, karena belum pernah saya melihat pelaksana ikut memenuhi undangan pemda seperti itu, saya pun bertanya ke kasi saya bu ayu, dan beliau mengatakan, "gpp nik, orang pemdanya bilang ga masalah kok, nanti nikki disana jadi asrot aja", oke kalo asrot ga masalah, lalu saya hanya perlu mengurusi bahan dan tiket kami kesana, dan ternyata tadi siang sesudah acaranya selesai, pak syafruddin, salah satu kasi di dppka ybs, datang ke kamar kami, dan menyerahkan honor narasumber, dan uang pengganti tiket kami yang saya beli dari internet hari sabtu.

Hal yang membuat saya terkejut adalah pertama, saya tetap dianggap sebagai narasumber, dan karenanya saya juga diberikan honor narasumber, padahal saya hanya sekedar ngasrot, dan yang kedua adalah jumlah honornya, sumpah ini kali pertama saya menerima uang dalam bentuk "honor" dan apalagi jumlahnya hampir 3x honor moderator sosialisasi, jumlah yang hampir sama dengan 3x uang harian+panitia sosialisasi pengalihan pbb-p2, saya bertanya ke pak sukma, apakah tidak masalah saya menerima uang sebanyak ini, dan beliau berkata ga masalah, soalnya di anggaran mereka menggunakan at cost dan memang dari awal yang diundang 2 orang kasi, tapi tetep aneh rasanya kerja ga seberapa honornya bisa segitu banyaknya, bandingin dengan sosialisasi dimana kita capek ngurusin narsumnya lah, paket meeting, persuratan, tiket pesawat, ngurus dprnya, ngepak2 dan ngangkat2 barang, atau konreg yang pelaksanaannya lebih lama lagi.

Memang "wah" sih dari sisi jumlah, tapi rasanya ga sepuas dapet UH sosialisasi atau bahkan rasa puasnya ga dibandingin dengan rasa senang saya ketika loss portofolio saya yang 10% sekarang sudah kembali 0 lagi haha, jauhlah kepuasan batinnya. Tapi ya lagi-lagi saya menerimanya haha, saya yakin apa yang saya lakukan ga salah secara hukum maupun etika, tapi tetap aneh, ngerti ga sih? haha, yah intinya saya harus banyak-banyak bersyukur Sanghyang Widhi memberikan saya rezeki yang berlebih kali ini, terima kasih Tuhan :)

Oh ya post ini bukan buat nyombongin, tapi saya hanya butuh menceritakan perasaan yang saya dapatkan ketika menerima uang itu, butuh orang yang mampu ngasi feedback, apakah yang saya lakukan ini acceptable apa nggak haha,

"Money is like a sixth sense, and you can't make the other five without it"
- William Somerset Maugham -

2 comments:

Reni Widyastuti said...

Haha,gak salah kok nik,kan kamu gak menipu or mencuri buat dapetin uang itu, anggp aja mereka "menghargaimu" lebih, ingt disisihkaan buat disumbangin ya..

Btw,kok kita mirip ya? aku jg sering bgt ngrasa gak pantas dptin sesuatu. Contohnya kalo ujian trus dpt nilai bagus + pujian dari dosen aku justru kpikiran, ngrasa gak pantes gtu deh. Pernah aku nyolot sama seorang dokter gara2 beliau muji2 aku terus. Aku bilang "Sy pinter apanya sih dok, perasaan sy gak ngelakuin apa2 yg bisa bikin sy keliatan pinter!" Bengong deh dokternya aku gituin,hihi..

Nikki Wirawan said...

sip2, nanti pas ke pura di dana punia-in deh sebagian,

kalo dapet nilai bagus kan wajar ren, karena kita dah belajar dan paham materinya, kadang kita memang agak takut dipuji terus,orang2 kadang kebablasan kalau dipuji, tapi kalo kamu berfikiran kayak gitu ga bakalan kebablasan artinya hehe

Post a Comment