Not all scars show, not all wounds heal. Sometimes you can't always see, the pain someone feels

- -

Monday, February 21, 2011

Uncommon Community

humans are social creatures, things that can not be denied by anyone, we always need help from others to be able to run this life as well as we could, that's why the existence of community is very important in our life..

what is community? according to a random site i found, community is a way of relating to other persons as brothers and sisters who share a common origin, a common dignity, and a common destiny. Community involves learning to live in terms of an interconnected "we" more than an isolated "I'. It involves making choices which reinforce the experience of relatedness and foster the sense of belonging and interdependence.

In my humble opinion, I considered community as a place for people to share and talk each other about something that they love to do. somehow, I think there is something that particularly "same" that make them willing to do that activities together, perhaps, they are at a same workplace, believe in the same religion, living at the same place, or even having a same hobby.



Talking about community, I believe that i classified myself as an ignorant person, I had a lot of acquaintance, but had a very few close friend, maybe it because i never join a specific community, or taking any "side",, since I prefer to be objective and when there are two groups which are having a dispute and then they ask me who is right and who is wrong, i tend to not taking any side and blaming the other side, instead I will choose to not getting involved with their problem.

recently, I'm present in the STAN's DotA Community, eventough, I am an alumnus of STAN at the present time. I Choose to join the group, because DotA is one of my most favorites activities to do, they are very welcome to us, and somehow they are overrated when rated my skill haha..

Now, this community, I consider as uncommon, since there are only few people understand the art of playing this game, when you compare it to sports community, music community, or any other art-based community, but I can tell that I really appreciate this community cause I feel respected with it. hope this community will be a forever-lasting one (lebay) haha..

Oh yeah, don't forget, being inside a community doesn't mean you hate other community or people who do not join your community, since community is made not as a tool to grouping yourself, but instead made as a place to socialize with others,,,



Quote of The Day
"To Believe in Your Path, You don’t Need to Prove that Other People’s Choices are Wrong."

-Ni Made Hepi Susanti-

Thursday, February 17, 2011

MAKRAB D3-S1

Jumat Malam, tanggal 11 Februari 2011, adalah akhir dari diklat DTSD HKPD I bagi kami, dan seluruh teman-teman angkatan I DTSD, kebetulan di minggu tersebut, gelombang I dan II bertemu dalam satu asrama, sehingga beberapa orang dari kami mengusulkan untuk mengadakan makrab dalam rangka mempererat keakraban antara D3 dengan S1..

Acaranya berlangsung pada malam hari dimana kami dibagi menjadi 5 kelompok untuk membuat yel-yel serta melakukan games, selain itu entah ada angin apa, saat saya sedang bermain badmintom dengan purwandi, eben dan udin memanggil saya untuk naik ke suatu kamar (saya lupa nomornya), seketika saya naik, begitu saya memasuki kamar itu, udin,eben, dan bram langsung menutup pintu dan di atas tempat tidur sebelah kanan sudah terpasang laptop udin menyetel lagu "I Heart You" nya smash, haha sesuatu yang tidak benar sedang terjadi disini haha, mereka meminta saya untuk bergabung buat nge-dance ntar malam, haha kalau buat gila2an why not? haha..

akhirnya malam itu, kami ber4 ditambah choey, dan ucup dengan tidak malu-malunya nge-dance asal2an well, it's fun, haha. mudah-mudahan makrab kemaren mempererat kita semua sebagai suatu keluarga djpk 2010 :)

"You don't know what you got 'till it's gone"
-Counting Crows, Big Yellow Taxi-

Friday, February 11, 2011

When the Winners turn to Coals, and The Losers turn to Ashes

Menang jadi arang, kalah jadi abu, mungkin suatu peribahasa yang tidak asing lagi ditelinga kita, ya suatu peribahasa yang mengisyaratkan kita untuk menyudahi apa yang tidak semestinya kita debatkan...

Saat itu. jumat 11 Februari 2011, hari terakhir diklat DTSD HKPD I yang otomatis juga menjadi saat evaluasi penyelenggaran diklat itu sendiri. Proses evaluasi ini sendiri merupakan inisiatif pihak Pusdiklat dengan harapan mereka nantinya akan mendapatkan masukan yang membangun sehingga di penyelenggaraan DTSS-DTSS berikutnya, segala kekurangan yang ditemukan dapat dikurangi.

Saya sempat kesal dengan beberapa protes yang dilayangkan teman-teman saya sendiri, sebab jujur saja saya mendapatkan kesan, saat itu acara evaluasi tersebut seolah-olah berubah menjadi ajang pelampiasan ketidak-senangan dan kekecewaan, bahkan sebagian dengn nada dan kalimat yang menurut saya kurang bijaksana untuk dikatakan. Terlebih dalam evaluasi Dosen, menurut saya, kesukaan seorang peserta terhadap seorang pengajar itu berbeda-beda, beberapa dari mereka mungkin menyukai pengajar yang pembawaannya santai dan suka bercanda, beberapa lainnya mungkin lebih menyukai pengajar yang objekif dan tegas, jadi jangan menganggap jika kau tak suka berarti orang lain juga tidak suka, memang saya akui ada beberapa pengajar yang sangat berhasil memancing rasa ngantuk kami di kelas, namun itu bukan menjadi alasan kita tidak dpaat menerima pelajarannya dengan baik, kita diberikan makan yang sehat dan teratur, kamar yang bersih, dan olahraga yang teratur pula, hal-hal ini diberikan tentunya untuk mendukung kita dalam proses menyerap ilmu diklat, jadi jangan salahkan siapa-siapa jika kita mengantuk di kelas karena bergadang melakukan hal-hal kurang penting selama di asrama.

Yah, anggap saja protes itu sah-sah aja dan benar, nah lalu apa? apakah protes itu sudah mengobati kekecewaan kalian? apakah panitia yang mendengarnya tidak merasa tersinggung, yang justru membuat mereka enggan merubahnya? ya inilah maksud saya, ujung-ujungnya ga ad yang diuntungkan, seperti peribahasa diatas, satunya jadi arang, yang lain jadi abu, sama-sama jelek kan? haha

"I look inside myself and see my heart is black
I see my red door and it has been painted black"

-The Rolling Stones, Paint it Black-

Saturday, February 5, 2011

Inherited Heritage

30 Januari 2010, puncak rangkaian acara STAN Annual Festival, dihiasi dengan acara paling meriah yang ada di STAN, yaitu HoE, a.k.a Heritage and Organda Expo..

HoE adalah dua rangkaian acara berbeda yang digabung menjadi satu.
Heritage, merupakan acara pentas seni yang menampilkan berbagai macam seni tradisional masing-masing daerah, yang mana masing2 organda dapat menampilkan seni suara, tari, drama, musik, bahkan semuanya sekaligus,, acara ini menjadi tontonan yang sangat menarik, sebab acara ini membuat kita dapat menyaksikan kesenian tradisional suatu daerah tanpa harus mengunjungi/pergi ke daerah yang bersangkutan.. Sedangkan organda expo, dijadikan ajang seperti layaknya pameran, dimana barang-barang yang dipamerkan adalah barang-barang khas daerah tertentu yang bentuknya dapat berupa kerajinan khas, makanan khas, pakaian khas, dan mungkin juga sampai ke kendaraan khas daerah masing-masing..



KMHB, yang telah mewakili nama Bali diajang ini 2 kali, kembali menampilkan sendratari yang mirip dengan apa yang pernah ditampilkan 2 tahun lalu... dan sekali lagi Bali berhasil meraih juara I untuk kategori heritage, ini adalah kemenangan ke-3 yang didapatkan kontingen Bali dari 3 kali partisipasinya pada ajang heritage, dan yang lebih membanggakan lagi, untuk pertama kalinya kontingen Bali juga berhasil memenagkan juara I Organda Expo, jadi pada tahun ini Bali, benar-benar menjadi juara Umum di acara HoE..

Banyak yang beranggapan jika wajar Bali meraih juara I heritage, dan mampu menampilkan suatu performa yang solid, sebab mereka beranggapan bahwa kami sudah "biasa" melakukan hal yang sama selama berada di Bali,, namun pada kenyataannya adalah tidak, memang dalam beberapa acara atau upacara keagamaan, sendratari dan musik menjadi suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan, namun upacara itu tidak setiap hari atau saat dilaksanakan,,

Menurut saya pribadi, orang-orang Bali sedari kecil sudah diperkenalkan dengan kebudayaan dan adat-istiadat masing-masing, mereka tumbuh dan berkembang diantara orang-orang yang paham dan mengerti tentang budaya Bali, jadilah mereka akan dengan mudah memahami dan mengerti tentang kebudayaannya sendiri, dan orang-orang Bali cenderung untuk memiliki jiwa fanatisme yang kuat (dalam arti yang bagus), sehingga sampai saat ini adat dan budaya Bali masih dapat dikatakan "lestari" bila dibandingkan dengan daerah2 lain di Indonesia..

Ya, kebudayaan memang sesuatu yang perlu kita lestarikan dan di Bali kebudayaan itu layaknya diwariskan dari generasi yang lama ke generasi yang baru, but, still, whether or not, the cultures and heritages are inherited, we should always keep it and take care of it :)

"To win one hundred victories in one hundred battles is not the highest skill. To subdue the enemy without fighting is the highest skill"
-Sun Tzu-

DTSD HKPD

Diklat Teknis Substantif Dasar-Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, begitulah kurang lebih kepanjangan dari judul diatas, sesuai namanya "Diklat" berarti belajar, (haha simpel banget definisinya), belajar secara intensif untuk mengenal DJPK lebih jauh serta apa saja yang menjadi tupoksinya (sekarang tusi) secara umum. Diklat ini merupakan rangkaian dari beberapa diklat yang mesti kami jalani sebelum bisa prajab dan diangkat menjadi PNS. Diklat ini diselenggarakan di Pusdiklat KNPK STAN, yang penyelenggaraannya dibagai menjadi 2 gelombang, gelombang pertama tanggal 1-11 Februari, dan yang kedua tanggal 7-17 Februari.

bagi sebagian besar peserta, khususnya yang berasal dari D3 STAN, diklat ini seperti "back to nature" alias merasakan kembali suasana perkuliahan yang sempat kami jalani selama 3 tahun di lingkungan yang sama, saya sendiri lebih menganggap diklat kali ini sebagai hiburan atas kejenuhan selama bekerja di kantor, (walaupun ujung2nya jenuh belajar juga haha).

ada beberapa hal menarik mengenai penyelenggaraan diklat ini, hal-hal tersebut antara lain :

1. Makan
haha, hal pertama yang terbayangkan begitu seseorang mengatakan "diklat" adalah makanan, jujur aja begitu mengetahui kami akan mengikuti diklat, reaksi pertama saya adalah senang, sebab salah satunya ya ini, saya bisa menikmati makanan yang enak2 ditambah gratis ahaha, diklat kali ini menyediakan 3x makan, dan 2x coffee break bagi semua peserta, jumlah yang jauh dari sekedar cukup dan sehat bagi kami yang notabene anak kos2an.
Namun, bagi sebagian peserta, makanan yang "free" ini justru membahayakan bagi mereka, membahayakan dalam artian merusak diet mereka ahaha,, ya ga masalah sih, yang penting bagi saya satu kata : KENYANGGG haha

2. Tidur
Diklat identik dengan yang namanya "menginap" baik itu di hotel maupun asrama, karena penyelenggaranya adalah BPPK, maka kami diasramakan di pusdiklat KNPK STAN, deket gedung F (gedungnya anak2 anggaran n PPLN jaman saya kuliah dulu).

kondisi kamar sudah sangat memadai, dilengkapi dengan AC, kipas angin, bedcover dan selimut, sudah sangat nyaman bila dibandingkan dengan kamar kos saya sehari-hari, satu kamar ditinggali oleh dua orang yang pembagiannya diatur oleh penyelenggara, selama 1 minggu saya sendirian soalnya ferry tiba2 sakit, tp diminggu kedua saya "digusur" dan tinggal bersama willy.

diasramakan juga ada sisi positif dan negatifnya, positif karena kita semakin akrab dengan teman-teman satu angkutan yang lain, selain itu, bagi saya diasramakan membuat hidup saya menjadi lebih teratur, bangun menjadi lebih pagi, tidur tidak terlalu malam, makan tepat waktu, olahraga teratur dll.
sebaliknya ada beberapa sisi yang relatif negatif disini, relatif karena itu semua tergantung masing-masing orang yang menjalaninya, di asrama mau tidak mau kita akan bertemu dengan orang-orang yang itu2 saja, dan tentu saja ada beberapa kebiasaan2 teman kita selama diasrama yang kurang baik, dan pastinya ada kemungkinan kita ikut terbawa akan kebiasaan2 kurang baik tersebut, oleh karena itulah mengapa saya mengatakannya relatif, sebab semuanya kembali lagi ke tiap2 orang yang menjalaninya.

3. Olahraga
Selama DTSD berlangsung, asrama layaknya menjadi suatu pelatnas dadakan bagi saya, haha gimana nggak, setiap hari ada aja yang olahraga rame2, mau itu lari pagi/sore, badminton tiap malam, dan yang paling rame itu kalo futsal, bahkan hari2 libur pun diisi dengan kegiatan berolahraga,, ckckck bener2 dah ini DJPK isinya atlet2 semua, tetapi saya sangat mengapresiasi hal ini, sebab saya mendapatkan manfaat langsung dari mengikuti olahraga2 tersebut, badan menjadi lebih segar dari biasanya, karena biasanya saya sangat jarang sekali berolahraga hehe.

4. Belajar
Sebenarnya inti diklat itu ya belajar, namun saya menempatkan belajar di no.4 sebab saya tidak menganggap diklat ini sebagai suatu proses pembelajaran yang serius, walaupun ada ujian yang secara langsung memaksa kami untuk selalu belajar setiap hari, tetap saja "pancingan" ini hanya mampu memaksa saya untuk bertahan belajar selama 1-2 jam saja, mungkin karena faktor "liburan" yang saya kiaskan untuk diklat kali ini, sehingga sekeras apapun usaha saya untuk belajar, tetep aja ga masuk2 tuh pelajaran :hammer
secara sistem pembelajaran, menurut saya sudah cukup baik, materi yang disampaikan belum terlalu rumit (wajar karena masih DTSD), pengajarnya cukup kompeten, bahkan secara rata2 lebih bagus dibandingkan dengan dosen2 STAN jaman saya perkuliahan dulu, ya secara overall saya cukup puas lah dengan sistem pembelajarannya, ga tau deh yang lain haha.

Intinya, mudah2an diklat kali ini bisa menambah ilmu saya, dan merefreshkan kembali pikiran saya.. Astungkara..


Quote of the Day
"Birds with the same feathers, flock together"

-Proverb