Not all scars show, not all wounds heal. Sometimes you can't always see, the pain someone feels

- -

Monday, August 13, 2012

We Believe

Good Charlotte - We Believe


Begitulah, lagu ini selalu bisa meninggalkan suatu kesan ketika saya selesai mendengarkannya, dan hari ini entah kenapa, lagu ini terdengar sangat "klop", musik dan liriknya sebenarnya simpel, tapi sangat mengena, saya sangat suka lagu-lagu bertema seperti ini, tentang suatu peristiwa buruk tetapi akhirnya selalu mengingatkan kita untuk terus percaya akan adanya "Love". Enjoy it :)

"Death is the only weightless time of your life"
- Good Charlotte, The Chronicles of Life and Death -

Tuesday, August 7, 2012

Lesson 7 : Dependency vs Dependability

Manusia adalah makhluk sosial, pernyataan yang ga diragukan lagi kebenarannya, kita memang ga bisa hidup sendiri, kita butuh yang namanya keluarga, teman, kolega, bahkan tanpa kita sadari kita juga membutuhkan orang-orang asing yang bahkan tidak kita kenal sekalipun, seperti para pedagang, petani, dll.

Saya masih ingat, pertama kali saya mengikuti test IQ dan EQ adalah pada saat saya berada di kelas 1 SMA, hasil test IQ nya lumayanlah tetapi untuk test EQ penilaiannya dibagi menjadi 5 yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang, dan ada 1 sifat saya yang mendapat nilai sangat kurang, dan sifat itu adalah "Kemandirian". Saya adalah tipe orang yang memiliki tingkat dependency yang tinggi, terutama tingkat ketergantungan di dalam mengambil keputusan, saya rasa saya bukan tipe pengambil keputusan yang baik, biasanya akan terjadi dua hal begitu saya memasuki fase pengambilan keputusan, Pertama keputusan yang saya ambil cenderung menjadi sesuatu yang buruk bagi orang lain, atau Kedua saya terlalu banyak mempertimbangkan pendapat orang lain sehingga keputusan pun bahkan tidak muncul-muncul haha. dan hal ini terulang kembali hari ini, ketika saya dihadapkan oleh kegalauan antara kuliah dan pulang kampung.

Saya baru ingat, pengumuman test UI itu tanggal 12 Agustus, dan saya telah mengajukan cuti tanggal 13-16 Agustus, kemudian saya baru sadar "kapan ya daftar ulangnya?" setelah saya cari tahu dengan meng-email panitianya terungkaplah bahwa ternyata daftar ulangnya tanggal 15 Agustus, nah saya bingung, apa yang harus saya lakukan? mungkin bagi orang lain hal ini kayak masalah yang sepele ya, tapi yang membuat saya bingung adalah sebenarnya saya juga masih belum yakin untuk kuliah di UI meskipun jika akhirnya saya diterima disana, jadi setelah melakukan analisis alternatif tindakan ada beberapa opsi yang bisa diambil :

1. Masa bodoh dengan UI, tetep pulang tanggal 11 atau 12 dan mendaftar di STIE Rawamangun.
2. Menunggu hasil tes, serta membatalkan cuti dan kepulangan ke kampung halaman (liburnya jadi sebentar dan tiketnya mahal).
3. Menunggu hasil tes, mengubah cuti hanya 2 hari saja 15-16, dan tetap pulang kampung (sambil hunting tiket murah).

Dan sampai makan siang saya belum bisa memutuskan opsi mana yang akan saya ambil, nah disinilah sikap ketergantungan saya muncul, saya langsung bertanya ke banyak orang, ke mahasiswa UI yang saya kenal waktu diklat GE, ke teman-teman yang ikut tes UI nanya alasannya kenapa mereka milih UI, ke teman-teman yang "batal" ikut tes UI nanya juga alasannya kenapa, ke atasan dan pihak "netral" yang ga ada sangkut-pautnya dengan UI, dan siapa saja yang bisa saya mintai pendapat, namun pada akhirnya, pendapat mereka ga cukup kuat untuk menegaskan pilihan saya, nah disinilah saya merasa saya juga belum  menemukan sosok bisa diandalkan atau istilah kerennya seseorang yang sense of dependability nya gede haha, yah walaupun sekarang saya sudah memilih satu dari tiga opsi itu haha.

Nah lalu apakan itu orang yang dependable? Saya sering menanyakan hal ini kepada diri saya sendiri. Apakah saya orang yang bisa diandalkan? kalo iya dalam hal apa saya bisa diandalkan? dan kalo nggak apa yang bisa saya lakukan supaya orang lain mau percaya kepada saya?.

Saya merasa dapat diandalkan ketika seseorang meminta tolong kepada saya untuk melakukan sesuatu dan saya mampu untuk melaksanakan sesuatu itu, atau ketika seseorang benar-benar percaya kepada saya untuk berbagi masalahnya atau sekedar menjaga rahasianya, dan kadang saya menjadi sangat kecewa ketika saya ga bisa memenuhi permintaan mereka, atau ketika saya tidak dipercaya untuk melakukan sesuatu.

Menurut saya banyak sekali orang-orang yang bisa diandalkan di dunia ini, keluarga jelas adalah orang-orang yang paling bisa diandalkan, terus beberapa teman juga cukup bisa diandalkan, bahkan atasan sekalipun dapat dan mampu untuk diandalkan, bahkan dependability ga hanya terbatas pada manusia, benda mati juga banyak yang sangat bisa untuk diandalkan, seperti misalnya laptop saya ini, yang selalu bisa diandalkan untuk mengetik hal-hal bodoh kayak gini, bahkan blog ini juga bisa saya andalkan sebagi sarana untuk menumpahkan unek-unek yang membanjiri otak saya haha.

Intinya sih kalo menurut saya, menjadi seorang yang dependable itu sangat membanggakan, yah at least kita tau kalo kita itu ada gunanya lah hidup di dunia ini, at least kita tau kita bermanfaat bagi orang lain, makanya salah satu perasaan yang paling mengecewakan dan menyedihkan menurut saya itu adalah, ketika saya ga mampu memenuhi ekspektasi beberapa orang terhadap diri saya, karena kadang mereka terlalu over-estimate dengan kemampuan saya, dan juga perasaan ketika saya ga dipercaya untuk ngelakuin apa yang teman-teman saya yang lain lakukan, karena itu artinya mereka terlalu under-estimate dan menganggap saya ga bisa, haha, dan hari ini, hal inilah yang membuat saya kecewa, saya ngerasa saya ga bisa diandalin buat dijadiin tempat "diskusi" sesuatu, sebab saya hanya diam soalnya ga tau apa-apa haha..

"Without dependability, one's ability may be a liability instead of an asset"
- Woodrow Wilson, Napoleon Hill 1956 -

Monday, August 6, 2012

VARK Learning Types

If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself, but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither your enemy nor yourself, you will succumb in every battle

Kalimat diatas adalah salah satu petuah dari Sun Tzu dibukunya yang berjudul "The Art of War", buku yang niatnya dirancang untuk berperang, tetapi pada praktiknya buku ini sangat populer sebagai pedoman strategi dalam hal apa saja, karena memang petuah dan strategi Sun Tzu dibuku tersebut sangat mungkin diaplikasikan di kehidupan nyata kita sehari-hari.

Bicara masalah perang, di era globalisasi seperti saat ini mungkin udah jarang banget terjadi perang yang seperti zaman penjajahan dulu, tetapi jangan salah justru di saat ini kita dihadapkan dengan banyak sekali kondisi yang membutuhkan strategi dan "perlawanan", salah satu contoh yang paling nyata adalah sebuah kompetisi baik dalam bidang apapun, dan bahkan berperang dengan diri sendiri adalah peperangan yang paling sering kita alami, dan juga perang yang paling susah untuk dimenangkan, cause the hardest battle in our lives is the battle against ourselves right? haha.

Nah, jadi ada dua hal yang harus benar-benar kita pahami sebelum mulai berperang dengan orang lain, Pertama adalah memahami diri sendiri, dan yang Kedua adalah memahami "musuh" karena memahami musuh lebih sukar untuk dipraktekan kan? Salah satu cara berkompetisi di era global saat ini adalah dengan mengetahui metode belajar yang manakah yang paling pas buat diri kita masing-masing, sebab dengan mengetahui hal itu membuat kita mampu untuk memahami suatu hal jauh lebih cepat dan tepat dibandingkan dengan orang lain. Nah di internet saya menemukan yang namanya VARK Learning Types, adalah 4 jenis tipe pembelajaran yang berbeda-beda dan tiap-tiap individu memiliki preferensi tersendiri terhadap 4 metode tersebut.

1. Visual Learners
Visual learners adalah orang-orang yang cepat belajar bila saat mereka menerima pelajaran terdapat peta, diagram, grafik, simbol-simbol panah, lingkaran-lingkaran, atau berbagai macam simbol yang dapat mereka gunakan untuk mewakili suatu kata atau kalimat. Ciri-ciri pembelajar visual adalah sebagai berikut :
  • Lebih mengingat apa yang mereka lihat dibanding apa yang mereka dengar
  • Menyukai seni seperti lukisan dibanding musik
  • Menaruh perhatian khusus kepada "body language" seseorang saat berbicara
  • Susah mengingat petunjuk yang diberikan secara verbal
  • Kalau udah naruh perhatian ke satu tempat, mudah lupa akan orang lain disekitarnya
Lalu jika kalian adalah tipe visual maka kalian akan menyenangi pengajar yang membawakan materinya dengan menggunakan simbol-simbol seperti diagram, grafik, bahkan hal-hal seperti flowchart akan membuat kalian lebih mudah dalam memahami materinya.

2. Auditory Learners
Auditory learners sebaliknya, lebih menyukai mendengarkan apa yang disampaikan pengajar atau teman-temannya dan bukan tipe orang yang senang membuat catatan, mereka memiliki ingatan yang kuat tentang apa yang orang lain katakan. Ciri-cirinya antara lain:
  • Mampu mengikuti instruksi verbal dengan gampang
  • Senang mendengar penjelasan orang lain dan sebaliknya juga senang menjelaskan sesuatu kepada orang lain
  • Senang berdiskusi dan berdebat
  • Menghidupkan musik saat bekerja atau belajar
  • Menghafal sesuatu dengan mengucapkannya keras-keras
Jadi kalau teman kalian senang menghafal sesuatu sambil mengucapkan hapalannya dengan keras artinya dia seorang auditory, dan orang visual ga bakalan bisa belajar bila berada di dekat orang-orang auditory seperti itu haha.

3. Reading and Writing Learners
Sebenarnya ini salah satu model baru, biasanya kan cuma ada 3 tuh haha, mereka adalah orang-orang yang menyukai kata-kata, dan mampu belajar cepat ketika melihat materi yang text-based. Ciri-ciri lainnya sbb:
  • Memanfaatkan textbook nya dengan optimal, kalo di kelas tipe ini yang suka melototin buku walaupun dosen di depannya udah ngomong dan ngasi diagram sekalipun.
  • Senang membuat catatan dari apa yang ditemukannya di buku, bukan dari apa yang dijelaskan oleh pengajar di depan.
  • Senang membuat "definisi" "list" dan tipe pembuat Powerpoint yang handal :P
  • Menyenangi materi pembelajaran seperti handout powerpoint.
  • Senang belajar lewat internet, seperti media google dan wikipedia
Kebanyakan pelajar pada umumnya adalah bertipe ini, sebab metode belajar yang diberikan ke kita dari SD adalah metode yang disukai oleh orang-orang dengan tipe ini, yang bagi mereka yang kurang suka akan mau ga mau "dipaksa" untuk beradaptasi dengan metode pembelajaran ini.

4. Kinesthetic Learners
Orang-orang kinestetik adalah orang-orang yang senang terlibat dengan aktifitas mengajar yang diberikan, mereka harus langsung mempraktekan apa yang mereka dapat dengan tangan mereka sendiri, mereka adalah tipe siswa yang tidak bisa berdiam diri saat belajar. Ciri-ciri lainnya adalah sbb:
  • Harus mencoba beberapa kali sebelum melakukan (misalnya senam, gerakannya biar hapal harus dicoba sendiri).
  • Mengingat apa yang mereka lakukan
  • Menyenangi hal-hal seperti team-building atau metode pembelajaran yang melibatkan aktifitas fisik
  • Ga bisa diem di kelas, mau itu goyang-goyangin kakilah, mengetuk-ngetuk meja dengan pulpenlah, mainin pulpen di sela-sela jarilah dan lain sebagainya.
  • Selalu menghubung-hubungkan pelajaran yang mereka dapatkan dengan pengalaman yang mereka alami.
Orang-orang kayak gini biasanya sumringah banget kalo udah disuruh praktek, mau itu olahraga, praktikum kimia, masak, dsb, kalo lagi team-building biasanya orang ini mendadak menjadi hiperaktif wkwk.

Nah, sebenarnya tipe belajar seseorang itu ga terbatas hanya di satu jenis, seiring dengan makin seringny kita memperoleh ilmu baru dengan berbagai macam metode, mau ga mau kita juga perlahan-perlahan mulai beradaptasi dengan hal yang pada awalnya tidak kita senangi, penasaran dengan tipe kalian? coba aja ikut tesnya DISINI, ingat jawabannya bisa dicentang lebih dari satu lho!


Skor saya sendiri:
Visual : 5
Auditory : 11
Kinesthetic : 5
Read n Write : 8

Jadi saya tipe yang sedikit kearah auditory dan Read and Write haha, nah kalo udah ngerti gimana diri masing-masing tinggal ngertiin "musuhnya" sekarang, yah kalo di proses belajar musuhnya ya materinya hehe.

"Even the finest sword, when plunged into salt water, will eventually rust"
- Sun Tzu, The Art of War -







Sunday, August 5, 2012

STAN vs PTN

Hari ini, saya mengikuti SIMAK UI yaitu, suatu seleksi masuk untuk penerimaan mahasiswa pendidikan S1 ekstensi UI, awalnya saya pikir yang ikut itu sedikit, ternyata banyak juga, hahaha dan lulus atau ga lulus jujur sebenarnya saya ga terlalu peduli, sebab saya juga masih ragu kuliah di UI, bukan karena biaya, tapi lebih kepada waktu perkuliahannya yang tergolong lama (yang ujung-ujungnya tetep ke biayanya makin gede juga sih :p).

Tapi yang akan saya bahas bukan masalah SIMAK UI nya, melainkan kesan saya begitu memasuki salah satu Universitas terbaik yang ada di Indonesia itu, Pertama, I've done that overestimation again! saya pikir UI memiliki kampus yang bagus, yang "wah" yah at least better than ITS lah, tapi kenyataannya fakultas psikologi dan hukum yang sempat saya lihat gedung dan ruangannya bahkan mungkin ga lebih bagus dari yang ada di Unud di bukit, mungkin sampelnya terlau sedikit buat ngambil kesimpulan ya, siapa tau fakultas lainnya lebih bagus, haha tapi tetep pengen masuk psikologinya haha.

Kedua, begitu saya memasuki kampus UI, ada "rasa" "kesan" atau "aura" berbeda yang saya rasakan dibandingkan dengan STAN, kesan yang sama ketika saya pertama kali memasuki kampus ITS 5 tahun lalu, entah kenapa ada semacam aura "bersaing" yang saya rasakan, haha maksudnya hanya berada di lingkungannya saja, melihat anak-anak kampusnya, ada sesuatu yang membuat saya tiba-tiba menjadi gugup dan bersemangat dalam waktu yang bersamaan, suatu perasaan yang ga bisa dikasi ama STAN, haha di STAN itu gimana ya, seolah-olah ga bisa bikin kita semangat bersaing, kecuali dalam hal kompetisi meraih IP haha yang saya rasakan di tahun pertama saya kuliah di sana.

Ketiga, saya juga melihat beberapa mahasiswi atau calon mahasiswi yang sangat modis, berpenampilan layaknya seorang model, memakai pembuat alis (apa itu nama alatnya), bedak dan lipstik yang "agak" berlebihan, membawa tas lengan yang bagus sambil mengutak-atik smartphone nya, sepatu-sepatu high-heels yang menghiasi kaki-kaki mereka yang putih, halus, dan terawat itu, sambil berjalan bak seorang model dengan rambut panjang terurai, yang menyapu angin kekanan dan kekiri haha, pokoknya pemandangan yang "langka" bagi saya seorang mahasiswa STAN haha, tapi entah kenapa, saya lebih menyukai penampilan anak STAN yang ke kampus bahkan tanpa makeup, dengan rambut yang diikat 1 atau dibiarkan jatuh melewati pundak mereka, dengan memakai kemeja putih dan rok hitam melebihi lutut, haha, tapi lebih bagus lagi kalo ada wanita yang tau cara berpakaian dan memakai make-up yang pas dengan karakter mereka hehe, women are really look beautiful if their fashion meet their characters

Keempat, STAN gives me a humbling experience, karena sebagian besar mahasiswa/i nya berasal dari daerah, jadi mereka itu terlihat lebih bersahaja dan sederhana, walaupun sebagian orang mengatakan hal itu sebagai "udik" beda dengan kampus lain, yang terkadang para mahasiswa/i nya suka "memamerkan" apa yang mereka miliki, seperti mobil lah, gadget baru, trend fashion terkini, dan masih banyak lainnya, STAN juga ada sih yang begitu, tetapi jumlahnya ga banyak, dan berteman dengan anak-anak STAN itu jauh terlihat lebih tulus dan nyaman, karena kebanyakan mereka adalah orang-orang yang polos, yang memiliki mindset yang sederhana, berbeda dengan kebanyakan PTN, yang mungkin karena ada aura "persaingan" itu yang membuat lebih sukar untuk bersosialisai haha, IMO ya, haha.

Kelima, tapi downside nya, anak STAN itu cenderung "pasrah" mereka kebanyakan berprinsip "let it flow" hanya sebagian kecil yang bener-bener memperlihatkan passion nya, tapi mau gimana wong  BEM nya "dikontrol" ama semacam "organisasi" wkwk, kalo thata bilang STAN itu membuat karakter orang cenderung menjadi Phlegmatis, dan benar saya salah satu Phlegmatis itu haha, lain halnya dengan di kampus-kampus PTN, mereka benar2 memiliki ambisi dan memperlihatkan passion mereka, jadi sedikit banyak itu memacu kita juga untuk melakukan hal yang sama, iya gak? hehe

Overall, sebenarnya dimanapun kita kuliah mah sama aja, tergantung diri masing-masing iya ga? hehe

"Everyone makes mistakes, I do too. The real matter is will you able to realize your mistakes and fix it, or will you drown deep to it"
- Rai Agus Suputra -

Wednesday, August 1, 2012

Just the August's Dust

Ga kerasa udah masuk bulan ke-8, yang artinya "mungkin" sebentar lagi saya pulang kampung hehe, mudah-mudahan cutinya disetujui dan dapet tiket sebelum sabtu, biar bisa dateng wisudanya thrisna.

Ngomong-ngomong agak sedih juga ngelepas bulan Juli ini, haha ga diragukan lagi kalo bulan kemaren itu ngasi banyak banget peristiwa baru, pelajaran baru, dan pengalaman baru, mulai dari yang menyedihkan sampai yang menyenangkan, yah salah satu bulan terbaik di Tahun ini haha, terima kasih bulan Juli, telah memberikan banyak pengalaman baru, kalo kayak di game-game RPG, dari 7 bulan, bulan ini yang ngasi EXP paling gede buat naik level haha.

Dan Agustus sepertinya akan menjadi bulan yang "mendebarkan" haha, mendebarkan karena saya akan pulang kampung, mendebarkan karena saya akan tes SIMAK UI (walaupun ujung2nya tetep persiapan 0), mendebarkan karena saya ngerasa saham SCCO ini bakalan terus merugi haha, dan mendebarkan karena banyak hal-hal baru terjadi di kantor sebulan belakangan, mulai dari urusan IKU, sampai ke utang tiket pesawat hahaha,

Welcome the 8th Month,,

"As you grow older, you'll discover that you have two hands, one for helping yourself, the other for helping others"
- Audrey Hepburn -