Not all scars show, not all wounds heal. Sometimes you can't always see, the pain someone feels

- -

Saturday, February 25, 2012

Island of Biliton

Horee :D
akhirnya saya bisa merasakan hawa pulau belitung, pulau yang terkenal sebagai produsen timah terbesar di Indonesia, dan pulau yang mulai dikenal banyak orang karena film terlaris sepanjang masa di Indonesia, ya Laskar Pelangi..


Ya, akhirnya nama saya ada di ST Sosialisasi ke Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, dua dari 7 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, rencananya ST itu berlangsung 4 hari dari tanggal 15-18 februari, yah waktu yang tidak terlalu lama mungkin, tapi ya saya masih sangat bersyukur bisa ikut,,

Day 1
Pesawat dari cengkareng di jadwalkan take-off  jam 10.40 WIB tapi mengalami delay sampai pukul 11.30, karena saat itu perut lapar, saya dan Ahmed memutuskan untuk cari makanan di luar, yang berakhir dengan penyesalan sewaktu kembali ke waiting room begitu mengetahui seluruh penumpang mendapatkan makan siang gratis akibat keterlambatan pesawat haha, tepat jam 11.25 akhirnya panggilan untuk boarding  berkumandang, haha saya langsung duluan ke pesawat supaya bagasinya ga keburu kepenuhan (pengalaman dari surabaya dulu), seat nya saya dapat 24B yang mana posisi di tengah-tengah yang paling saya tidak sukai haha,, oh ya ini kali pertama saya naik sriwijaya air, dan kali pertama juga saya tertidur beberapa saat setelah take-off dan dibangunkan oleh pak kasubdit beberapa saat sebelum pesawat landing, katanya sih perjalanannya 50 menit dan sampailah kami di bandara Hanandjoedin di Tanjung Pandan, Ibukota Kabupaten Belitung, sesampainya di Grand Hatika Hotel, kami melakukan beberapa persiapan buat acara besok, dan sekitar jam 1/2 3 kami sudah memiliki waktu bebas, dan setelah kira-kira satu jam saya habiskan untuk malas-malasan di kamar, sekitar jam 1/2 4 saya memutuskan untuk kepantai Tanjung Pendam yang berada tepat di seberang hotel tempat saya menginap, kawasan tanjung pendam adalah kawasan pantai dengan banyak kafe-kafe dan restoran, tempat nongkrong anak muda yang ramai dikunjungi malam hari sampai tengah malam, untuk masuk ke kawasan pantai, saya harus membayar Rp.2000/sekali masuk, kayaknya itu retribusi liar, soalnya ga ada perdanya haha, ya sudahlah cuma 2000 ini (sok kaya) haha, pantai Tanjung Pendamnya sebenarnya bagus, garis pasir pantainya luas banget, mirip waktu ke ujung genteng, tapi masih kalah sih, dan sayangnya lagi di pinggir pantainya agak kotor banyak sampah lumut dan ranting2 kayu, oh ya satu hal yang menarik dari pantai ini adalah jumlah kepiting kecilnya yang sangat banyak, tapi sayang kepitingnya takut manusia, haha, overall lumayan lah pantainya, saya hanya sempet sekitar 45 menitan menikmati pantai itu sebelum tiba-tiba hujan turun dengan cukup deras, yang memaksa saya untuk berlari balik ke kamar hotel yang hangat, katanya memang tipikal cuaca di belitung kayak gitu, siangnya panas banget (wajar deket laut) dan sore-sore sering banget hujan, ini beberapa foto pantai tanjung pendam

Landscape Tanjung Pendam
Pinggir Pantai yang agak kotor
Gerombolan Bayi Kepiting

Seashore
Malamnya kami stay di hotel membahas persiapan sosialisasi buat besok pagi, dan sekitar pukul 9 saya sudah bebas leyeh2 kembali di kamar yang sangat nyaman dibandingkan dengan kosan saya yang berantakan haha..

Day 2
Hari kedua registrasi acara sosialisasi dimulai tepat jam 7.30, walaupun pesertanya ga nyampe 150 orang, tapi mungkin ini adalah salah satu sosialisasi yang paling tertib (setelah yang di tabanan), ya overall lancar-lancar aja lah, selesai acara sekitar jam 1-an, istirahat sebentar dikamar dan jam 2-3 kami semua berkumpul di lobby hotel, mengobrol sambil menunggu mobil yang dipake buat jalan2 hehe

PDRD I Squad
Akhirnya si mobil ELF datang juga, dan tujuan kami adalah Pantai Kelayang, perjalanan sekitar 50-60km ditempuh hanya kurang dari sejam, (bandingkan yang di jakarta 2km saja bisa makan waktu 1/2 jam haha) ada 2 faktor yang menyebabkan hal itu, pertama jalanan di pulau ini masih sangat bagus dan bersih, bener-bener bersih dan terawat, dan yang kedua adalah masih sedikitnya kendaraan yang lalu lalang di sepanjang jalan kami menuju tanjung kelayang, dan mp3 yang setia melantunkan lagu-lagu monkey majik membuat perjalanan itu sangat nyaman haha..

Tanjung kelayang adalah kawasan pantai berbatu besar pertama yang saya kunjungi, beberapa ratus meter dari pinggir pantai ada sebuah konstruksi bangunan mirip aula terbuka yang sednag dibangun, kata pak iskandar (kadispenda kab.belitung) bangunan itu rencananya akan digunakan untuk pentas keseninan terbuka mirip2 kayak GWK sepertinya, cuma lebih kecil, dan lokasinya deket pantai, dan menurut saya itu ide yang cukup cemerlang mengingat pantai ini memiliki sign "Welcome to Belitung"yang cukup besar, dan merupakan akses terdekat menuju pulau lengkuas dan pulau burung.. pantainya sendiri lumayan bagus dengan pasir putih, kapal2 nelayan, dan jajaran batu-batu besar yang kokoh dan artistik, tapi pantainya juga agak kotor, dan memang kata pak iskandar bulan-bulan ini bukan bulan yang tepat karena air laut sedang pasang2nya, (pantesan pengunjungnya sangat sepi) beirkut beberapa foto tanjung kelayang :








Ternyata jalan-jalan kami ga sampai disitu, pihak pemda menawarkan untuk menyewa kapal motor ke pulau lengkuas, yihuu, im just very happy :D. Ini adalah kali pertama saya kembali menaiki sebuah kapal motor ditengah laut, setalah yang terakhir itu kalo ga salah waktu SMA mengunjungi desa Trunyan yang terletak tepat diantara gunung batur dan danau batur, tapi airnya jauh berbeda, yang di belitung ini airnya lumayan jernih dan pemandangan sepanjang saya menaiki perahu motor ini sungguh indah, saya tak henti-hentinya mengambil foto atau merekam video, sampai-sampai HP saya sempet hang haha, tak lupa juga nge-tweet dan selalu checkin di foursquare setiap mendatangi venue baru haha, btw, satu hal lagi yang membuat saya cukup terkesima adalah sinyal XL yang sangat kuat walaupun berada di tengah laut, sampai HSDPA padahal di kamar kosan saya sendiri sinyalnya idup-mati-idup-mati haha,, perjalanan sekitar 30 menit hampir tak terasa, begitu saya melihat sebuah mercusuar di tengah sebuah pulau, ya kami sudah menepi di pulang lengkuas :D.





Pulau lengkuas memiliki pasir yang sangattt putih dan tebal, serta air yang tenang dan hijau, katanya sih turis-turis rame kesini dibulan april-mei, saat dimana pinggiran pantai benar-benar bersih dan ga ada lumut-lumut, ranting-ranting kering, dan batu-batu kerikil tajam yang sedikit mengganggu saat kita ingin menyusuri pinggiran pantai,.tapi dengan "kotoran-kotoran"itupun pantai ini sudah lebih dari sekedar indah, disaat yang lain foto-foto di pulau, mercusuar, dan pinggiran pantai dekat perahu kami, saya memutuskan untuk menyusuri pinggiran pantai menuju bongkahan-bongkahan batu besar di cekungan pulau itu, saya berusaha mencari jalan untuk menaiki batu yang paling tinggi, walaupun akhirnya saya hanya bisa sampai kira25 meteran dari bawah, di batu yang lumayan besar, disana saya tidur terlentang sambil menikmati angin pantai yang berhembus dan melihat langit sore yang mulai kemerahan, feel yang sangat tenteram dan damai haha, yang sangat menggodamu untuk mulai merenung haha (lebay), ada kali ya 15 menitan diatas situ, saya memutuskan balik ke tengah untuk melihat "isi"pulaunya, walaupun hanya 5 menit haha, overall pulau ini sangat bagus, ga kebayang deh gimana bagusnya kalo kesini sekitar bulan mei, saat airnya surut, mungkin bisa jalan kaki doang ke pulau seberangnya,,





pulangnya kami menaiki perahu yang sama dan melewati rute yang sama, bedanya langit sudah mulai sedikit kelam dan air sudah mulai pasang, begitu sampai kembali di tanjung kelayang, kami melanjutkan perjalanan ke tanjung tinggi, sayang sudah malam, sehingga kami ga bisa ngeliat pemandangannya, tapi katanya sih  besok kesini lagi haha, dan terakhir kami mampir makan  malam di warung punyanya pak kadis, makanan khas laut tersaji di hadapan kami, kuah ikannya yang spicy, ikan bakarnya yang gurih, dan calamari a.k.a cumi goreng tepungnya yang crunchy, menutup perjalan menyenangkan hari itu dengan kepuasan yang wajib untuk disyukuri, sesampainya di hotel mandi, ngenet sambil nonton dan ngeteh sebentar, dan akhirnya saya menyusul mas arief tepar menuju alam mimpi haha..

Day 3
Hari ketiga, kami agak telat datang ke acaranya yang di belitung timur sehingga banyak peserta yang agak mulai "ribut"haha.. tapi justru hasil kuesionernya yang di beltim lebih bagus dari yang di belitung, tanya kenapa? haha.. acara selesai lebih cepat sekitar jam 11.40 menyesuaikan dengan waktu yang muslim jumatan, nah disaat panitia yang pria jumatan, yang wanita mendahului makan duluan, sehingga saya mau ga mau menunggui barang-barang di ruang meeting ditemanai seorang bapak, petugas hotel yang ramah, yang mulai mengajak saya mengobrol cukup panjang dan cukup membuka wawasan saya menganai kondisi masayarakat belitung timur itu sendiri, nah saat bapak itu izin untuk membereskan sampah-sampah ada seorang wanita yang kira-kira sebaya dengan saya yang cukup "atraktif"haha badut kali, yang entah kenapa membuat saya dengan spontan menyapa dan membuka percakapan dengannya, namanya ines, 22 tahun, cukup menarik haha dengan wajah khas melayu, seperti beberapa teman lama saya di padang. Dia kebetulan juga pegawai administratif di hotel oasis itu, gadis ini punya sesuatu yang membuat saya tertarik untuk mengenalnya lebih jauh, haha dia asli bangka, dan sempat tinggal disana beberapa tahun saat ayahnya kerja disana, dan begitu ayahnya pensiun dia ikut bersama ayahnya ke beltim, dan bekerja sebagai front-office di cabang PT Timah, sebelum 5 bulan yang lalu mulai bekerja sambil kuliah di hotel oasis ini, logat melayunya cukup kental, dan dia mengajari saya perbedaan logat palembang, melayu bangka, dan melayu belitung, dari lafal pengucapan a dan e, mirip seperti beda orang sunda, jawa dan bali, haha, percakapan yang cukup menyenangkan walaupun diselingi dengan beberapa momment of silence ditengah-tengah, ga tau juga jadi agak salting haha, tapi gadis ini benar-benar cukup atraktif haha dan memang kebanyakan orang-orang belitung yang saya temui, bahkan tukang fotokopi di pinggir jalanpun hampir semuanya ramah2, sangat friendly...

selesai acara kami diajak pemda beltim ke kedai kopi terapung, yang katanya menjadi juara 3 kedai ter-ramai se-Belitung haha, suasananya sangat syahdu, dan capuccinonya enak banget, tapi pelayanannya sedikit lama sih, overall worthed lah mampir kesini haha, oh ya belitung terkenal dengan jumlah kedai kopinya yang sangat banyak, bisa sampai 100-an kedai di sepanjang jalan dekat pasar ini. Selesai menikmati kopi, kami menuju kecamatan gantong, ke sekolah tempat dimana ikal, lintang dkk belajar, sampai disana ternyata gerimis, sekolahnya benar-benar menjadi bocor seperti di film haha dna ternyata saya baru sadar, sekolah dan pantai tempat syutingnya ternyata berada di dua kabupaten berbeda dan berjarak kurang lebih 86km, di filmnya soalnya kayaknya deket gitu dari pantai ke sekolahnya haha, puas mengambil foto, kami lanjut ke pantai tanjung tinggi, yang ditempuh 1 1/2 jam-an, melewati banyak bekas penambangan timah dan kebun kelapa sawit, pantai tanjung tinggi juga terkenal dengan batu-batunya yang besar dan pantainya yang indah, disini batere hp saya tinggal 2% sehingga suma bisa ngambil gambar dikit hehe, dari ketiga pantai mungkin ini yang paling bagus, hehe, katanya dulu batu-batunya ga setinggi yang sekarang, tapi karena abrasi laut, tanahnya lama-lama terkikis dan membuat seolah-olah batunya yang "tumbuh"padahal sebenarnya tanahnya yang makin menyusut ke bawah,








Selesai darisana, kami langsung ke hotel, dan malamnya sekitar jam 9 kami memutuskan mencari makan di kafe di kawasan tanjung pendam, ternyata kalo masuk malam ga bayar "retribusi"hehe, disana saya menikmati nasi goreng dan lagi-lagi cappuccino sambil mendengarkan pengalaman dan cerita kasubdit yang cukup membuat saya "kaget"dengan dunia kerja yang saya jalani saat ini, hehe makasi pak atas cerita-ceritanya. selesai dari sana sudah tengah malam, dan kami semua diwajibkan langsung tidur karena besok pagi pesawat take-off jam 7.50..

Overall, belitung adalah salah satu destinasi terbaik untuk berlibur, disamping tiket peswatnya yang relatif murah, objek-objek wisata disini bener-bener bagus, dan penduduknya ramah-ramah, dan sebaiknya kesini sekitar akhir april atau bulan mei kata pak iskandar.. haha goodbye biliton! semoga bisa kesini lagi lain kali... :)

""Orkestra itu harus benar-benar harmonis pak, kalau ada satu aja yang egois, ya jadi rusak semua!""
 - Sukarni Mohammad Amin -

0 comments:

Post a Comment