Universitas Indonesia, saya masih ga nyangka aja saya
bisa kuliah di kampus ini haha, sekarang udah memasuki masa UTS yang artinya
sudah kurang lebih 2 bulan saya belajar di kampus tersebut, banyak sekali
hal-hal yang baru dan berbeda yang saya dapatkan semenjak kuliah disini,
walaupun ad beberapa hal yang lumayan mirip dengan di STAN dulu, mau gimana
lagi hampir setengahnya anak-anak STAN juga isinya hahaha.
Dosen
Ada kecenderungan dosen-dosen di UI cenderung lebih “semangat”
dalam mengajar dibandingkan dosen STAN, secara rata-rata loh ya, karena ga
semua dosen UI itu semangat dan ga semua dosen STAN itu ga semangat, mungkin
karena faktor penghasilannya kali ya, tau lah gaji widyaiswara di STAN berapa,
dan motivasi yang diberikan dosen-dosen di UI ama di STAN pun berbeda, kalo di
STAN kita cenderung di semangati untuk menjadi abdi-negara yang jujur, yang
berbakti kepada negara, sedangkan kalo di UI ada dosen yang memberikan motivasi
untuk bekerja di perusahaan multi-nasional, dan ada pula dosen yang secara
implisit tidak menyukai pekerjaan sebagai PNS, dan meng-encourage mahasiswanya untuk menjadi seorang wiraswasta, yah
minimal seorang pegawai dengan sumber penghasilan lebih dari satu, yah intinya
kembali ke diri masing-masing iya gak? Pengen jadi apa ntar. Oh ya dosen di UI
cenderung lebih menyukai tipe pembelajaran dimana mahasiswa yang cenderung
lebih aktif, seperti presentasi lah, bikin paper lah, tanya jawab, dibanding
pembelajaran yang cenderung text-book.
Mahasiswa/Mahasiswi
Pertama, jauh lebih modis lah haha jelas, soalnya
beberapa punya latar belakang kemampuan finansial diatas rata-rata, beberapa
lagi malahan udah ada yang kerja di MNC atau di beberapa perusahaan terkemuka
di Indonesia. Kedua, jauh lebih gaul, dalama rtian positif ya, mereka lebih
positive-minded mereka ga ragu-ragu ngasi semangat ke kelompok yang mau
presentasi di minggu depan, lebih gimana gitu ya, lebih open orang-orangnya,
kalo kayak perbandingan negara itu, mereka kayak negara-negara yang udah siap
buat ngejalanin free-trade ama globalisasi haha, ini salah satu contoh yang
patut ditiru. Walaupun kalo saya seobjektif mungkin menilai anak STAN itu masih
jauh lebih pintar dari mereka, baik dalam materi yang dipelajari maupun dalam
perkembangan berita dan wawasan secara umum, namun karena kemampuan anak STAN
dalam menyampaikan apa yang mereka (cieileh mereka padahal saya juga anak STAN
haha) ketahui tidak sebagus mahasiswa yang bukan lulusan STAN, jadi secara
sekilas orang bakalan lebih cenderung tertarik dengan yang “tampilan” nya bagus
hahaha.
Lain-Lain
Pertama soal UTS nya ga ada pilihan gandanya -_-“ haha ya
iyalah kampus mana yang masi ngasi pertanyaan pilihan ganda, dan UI telah
mengubah cara pandang saya terhadap soal pilihan ganda dan essay, dulu saya
suka banget yang namanya soal pilihan ganda, benar ya benar, salah ya salah,
selain itu jawabannya bisa dianalisis, maksudnya opsi pilihannya bisa di
eliminir satu demi satu, jadi kalaupun ga tau a, b, c, atau d bukan berarti
chance benarnya jadi 25% tapi bisa di maksimalin jadi 33% atau 50% setelah opsi
pilihannya di-screening satu demi
satu, (ciee yang make istilah “screening” berasa saham haha), terus dulu saya
berpandangan essay itu menguntungkan orang-orang yang jago ngarang, yang
ngapal-bility nya imba, ama orang yang tulisannya gede (soalnya bisa nambah
kertas – efek psywar #1 :p), tapi sekarang berubah setelah negara api
menyerang, err maksudnya setelah nguli di UI haha, essay terutama yang modelnya
kasus itu emang lebih banyak sisi positifnya, selain benar-benar bisa mastiin
mahasiswa mana yang benar-benar menjelaskan dengan landasan teori yang kuat
atau mahasiswa yang hanya cuap-cuap atau malah curhat sampai nambah kertas
hahaha, selain itu soal bertipe essay juga mengasah analisa mahasiswa dan
kemampuan mahasiswa berfikir out-of-the-box mencari hubungan antara kasus dan
teori yang ada. Kedua, dan lagi, UI memberikan faktor “biaya-mahal” nya yang
membuat entah kenapa saya lebih serius kuliah disana, saya ngerasa walaupun
waktu buat belajarnya sangat teramat jauh berkurang daripada semasa di STAN
dulu, tapi so-far lebih berkesan aja gitu haha khususnya makroekonomi, berkesan
gimana gitu, ampe bela-belain browing kesana-kemari berbagai macam data
statistik ama berita-berita tentang topik paper individunya, tapi perasaan bisa
nyelesainnya itu puas banget haha.
Nah, tapi rasa “memiliki” saya masih jauh lebih besar di
STAN, ya iyalah haha, dan berita tentang D4 baru-baru ini sedikit banyak
membuat “galau” tapi gimana, udah bayar banyak haha (tetep masih ga ikhlas
haha), GO STAN GO UI!! :D
"Veritas, Probitas, Justitia"
- University of Indonesia's Motto -
0 comments:
Post a Comment