Not all scars show, not all wounds heal. Sometimes you can't always see, the pain someone feels

- -

Sunday, May 22, 2011

National Awakening

Pagi itu masih gelap, ya pukul 4.45 saya terbangun dengan keadaan telinga yang sedikit sakit. gimana nggak, saat terbangun, earphone di kedua sisi telinga masih dengan setia “nyantol” mendendangkan lagu “there she goes” nya Sixpence none the richer. Butuh waktu 5 menit bagi saya untuk mampu memerintahkan otak ini untuk memaksa badan-badan pemalas ini mengubah posisi dari tertelungkup mencium kasur menjadi duduk dengan menyandarkan diri ke tembok di belakang saya.

Lagu di earphone telah berganti menjadi “100 years”nya Five For Fighting, disaat itu dengan agak malas saya mengambil botol aqua 1500ml yang selalu saya letakkan tepat di lantai sebelah kiri kasur tidur saya, dan meneguknya dengan jumlah seadanya sekedar untuk menghilangkan haus akibat bermimpi mendapatkan ranking 22 DTSS PDRD II (lho? Apa hubungannya? Haha), masih dengan daya mata dibawah 5 watt, saya mengambil laptop yang dari tadi menjadi asal suara yang diteruskan oleh earphone ini, dan dengan sedikit kaget melihat uptimenya menyentuh angka 10 jam, itu berarti tadi malam saya tidur sekitar pukul 8-9 malam, ya saya sengaja tidur lebih cepat, soalnya pagi ini jam 7.15 sudah harus ngumpul di lapangan upacara kemenkeu dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional.

Jam 5 tepat, saya sudah berada di kamar mandi, dan selesai berpakaian sekitar jam 5.15, merasa masih terlalu cepat untuk berangkat ke kantor, saya memutuskan untuk menghabiskan 45 menit dengan menonton lanjutan series Amazing Race 10 yang sehari sebelumnya belum sempat saya sentuh. Tepat pukul 6.05 berangkat dari kos2an dan absen sampai di kantor pukul 6.55, anak-anak udah pada ngumpul-ngumpul di lobby bawah, tak berapa lama kemudian kami berangkat bersama-sama ke TKP, haha.
Lapangannya cukup besar, dengan rumput yang cukup terawat, dan hiasan pernak-pernik berwarna merah-putih khas upacara yang tersusun dengan apik, menambah semangat saya untuk mengikuti upacara ini dengan khidmat, hmm mungkin ini menjadi upacara pertama saya setelah selama 3 tahun di STAN saya tidak pernah sekalipun berpartisipasi dalam upacara bendera. Barisan pelaksana ditempatkan berjejer menghadap ke arah timur, sementara jajaran eselon I sampai IV diberikan tempat di pinggir lapangan menghadap ke arah barat.




Upacaranya sendiri berlangsung dengan cukup tertib walaupun saat itu pancaran sinar matahari pagi yang hangat, membuat sebagian besar dari kami bermandikan keringat. Di sela-sela berlangsungnya upacara, Bapak Menkeu menyempatkan diri untuk menyampaikan pidato singkatnya yang intinya antara lain untuk mengingatkan kita akan jasa para pemuda-pemuda masa lalu dalam membangkitkan semangat perjuangan nasional, serta apa yang bisa kita lakukan di masa sekarang ini sebagai seorang abdi negara untuk mempertahankan semangat tersebut.
Setelah pasukan dibubarkan secara resmi, kami tidak lantas pulang, kami menyempatkan diri untuk mengabdikan momen ini dengan mengambil foto di areal sekitar lapangan (tetep narsis haha). Saya sendiri berharap kami dapat menjadi generasi-generasi muda yang mampu mempertahankan semangat itu dengan cara kami masing-masing. Astungkara... 


"Kami layaknya serigala, siap sedia melindungi kawanan kami dari bahaya, namun tidak mustahil kami akan menyerang satu sama lain demi bertahan hidup"
-Richard Pentzer, A Brother's Journey-

2 comments:

Widya Ari Pranayoga said...

ternyata ini toh penyebab modem saya dicuri
-____-

Nikki Wirawan said...

wew sejak kapan kau follow,, ini blog kan belum di publish di dunia luar ckckck

Post a Comment