Not all scars show, not all wounds heal. Sometimes you can't always see, the pain someone feels

- -

Wednesday, January 12, 2011

There's (no) Free Lunch

ya, tidak ada sesuatu yang gratis di negeri ini, mungkin di zaman dulu orang mandi makan dan melakukan kegiatan sehari-hari memang tidak perlu bayar dengan uang, tetapi mereka membayarnya dengan keringat dan tenaga...

sekarang, apa2 serba berbayar, menyewa toilet hanya untuk buang air kecil yang tak seberapapun harus membayar. lalu adakah yang masih gratis di saat ini? ya, tentu saja masih banyak, salah satunya jika kita ditraktir oleh teman2 kita di kantor.

jam 12.05 saya masih berkutat dengan perda kabupaten pasaman yang harus segera di-matriks-kan, sebab perda tersebut butuh di evaluasi segera oleh atasan2 saya yang lebih berkompeten dalam melakukannya, tiba-tiba dipel mengajak untuk makan siang, "oke" segera saya menyahut, dan tanpa mematikan laptop maupun men-sign-out akun2 facebook dan g-talk, sayapun bergegas ke lift untuk menyusul teman2 PDRD yang sudah berkumpul di depannya,

sempat ada firasat, "kok sekarang bisa komplit ber-9 ya?" sebab biasanya kami makan tidak selalu dengan formasi komplit sperti ini mungkin ada 2-3 orang yang berpisah, dengan berbagai macam alasan. Ya, begitu saya bertanya, "pada mau makan dimana? BKF?".
"atrium" dipel dengan cepat menyahut.

awalnya saya pikir hanya main2, tapi begitu kami berjalan ke arah dhanapala dan keluar melalui gerbang belakang, saya semakin yakin kami menuju ke atrium untuk makan siang..

ternyata benar, kami masuk melalui pintu samping atrium kemudian teman2 yang lain bertanya "pel, mau makan dimana ini"
"solaria dimana ya?"

waks! solaria buat makan siang?? ada gerangan apa ini?? karena segan bertanya sayapun mengkuti rombongan ke solaria, sesampainya disana kami memesan menu masing2, melihat makanan yang dipesan teman2 cukup mahal sayapun yakin pasti ad seseorang yang mentraktir, dan saya yakin dipel orangnya. ya begitulah, kemudian kami ngobrol2 kecil walaupun saya hanya diam diantara perbincangan mereka, bukan karena tidak akrab, tetapi beberapa dari mereka berbicara mengenai masalah yang mungkin hanya dimengerti oleh beberapa orang saja, seperti bram n purwandi yg asik membicarakan maslaah PBB dan BPHTB (OMG saat makan) atau dipel n ummi yg asik ngobrol tetapi karena jaraknya jauh saya kurang jelas mendengarnya, serta badak dan udin yang berbicara dengan bahasa jawa yang sulit dimengerti, jadilah saya melongok disana, sembari tertawa2 kecil padahal ga ngerti apa yg diketawain haha..

ya segitu aja makannya, awalnya saya senang ditraktir (siapa sih yang nggak) tapi ada sesuatu yang membuat saya merasa "aneh" dan kurang "greget" mungkin karena sebenarnya dengan budget segitu bisa dibuat sesuatu yang lebih berkesan dari sekedar makan siang yang dikejar waktu hehe.

ya tapi ya sudahlah, mungkin memang tidak ada gunanya selalu mengeluh, udah ditraktir, komentar lagi haha, apalagi saya memang tipe tertutup yang susah memperoleh sahabat, ya memang benar tidak ada makan siang yang gratis, untuk setiap kebahagiaan yang kita miliki, memang selalu dibutuhkan suatu pengorbanan, baik sebelum maupun sesudah kita mendapatkan kebahagiaan itu.

0 comments:

Post a Comment