Caution : Jangan dibaca kalo ga pengen muntah wakaka.
baru saja, saya menerima sebuah undangan pernikahan dari salah seorang wanita yang banyak sekali pengagumnya, termasuk saya, :P Hepy Siskayani adalah seorang teman yang sangat mandiri dan kuat sebagai seorang wanita, serta taat beragama, sederhana dalam penampilan, santun, serta tak lupa posturnya yang mungil dan wajahnya yang imut dan manis membuat banyak sekali teman-teman saya yang berusaha untuk mendapatkan hatinya (yaelah haha), dia salah satu teman wanita yang saya kagumi dengan segala kelebihannya tersebut.
Kesan pertama begitu mengetahui kabar pernikahannya tentu saja kaget, apalagi calon suaminya adalah Tian, teman satu angkatan saya juga di DJPK, namun saya yakin ada beberapa hal yang membuat mereka sudah siap untuk berkomitmen walaupun proses pendekatannya hanya 5 bulan, haha dan bukan hak saya untuk mempertanyakan alasan mereka lebih lanjut.
Begitu saya menerima undangan berwarna hijau dengan hiasan pita tersebut, satu pertanyaan langsung timbul di pikiran saya, "Giliran saya kapan?" hahaha, tapi benar inilah untuk kali pertama saya mulai berfikir serius tentang yang namanya menikah dan membangun suatu keluarga, tapi entah kenapa saya ini payah, banyak banget pertimbangan yang saya pikirkan sebelum benar-benar siap untuk menikah, beberapa pertimbangan itu antara lain :
Girlfriend :
Hey, Im still single at the moment haha, punya cewek aja belum gimana mau mikirin nikah, iya ga? Im not a typical guy who easily fall in love with girls, tapi kalo udah suka, bakal mikirin terus tuh cewek, bahkan sampai sekarang pun saya masih mikirin seorang cewek yang saya taksir dari kelas 2 SMA haha, cuma payahnya waktu itu saya sama sekali ga memiliki keberanian buat nembak tuh cewek haha, yah intinya cari cewek dulu lah baru mikirin nikah hahaha
Establishment
saya selalu berfikir bahwa ketika saya menikah, saya memiliki tanggung jawab penuh untuk menghidupi istri saya kelak, jadi minimal setidaknya saya sudah harus memiliki kesiapan dari segi materi, nah sekarang? punya motor aja belum, punya rumah apalagi, investasi masa depan belum ada, gimana mau ngidupin istri kalo kaya gitu ceritanya? haha
Mental Strenght
dan saya belum 100% siap dari segi mental, saya bukan seorang penganut agama Hindu yang baik, jadi saya masih belum siap untuk memimpin istri saya nantinya, belum lagi masalah adat Bali yang cukup rumit dan kompleks, selain itu sikap saya masih kadang kekanak-kanakan masih suka main game, hedon-hedon ga jelas, buang-buang waktu percuma, kamar belum rapi, haha dll.
intinya untuk ngurusin diri sendiri saja saya belum becus, gimana dikasi tanggungjawab untuk ngurusin istri juga? haha jadi kayaknya bakalan masih lama deh, kecuali ada satu-dua hal yang mungkin bisa membuat saya siap, yah we'll see :P
"Being single is a lot wiser than being in a wrong relationship"
- Reni Widyastuti -
"Being single is a lot wiser than being in a wrong relationship"
- Reni Widyastuti -
0 comments:
Post a Comment