Hidup itu adalah anugerah, jadi sukurilah..
Kehidupan sehari-hari memang terkadang sangat kompleks, sesekali di suatu titik tertentu kita merasa sangat senang dan bahagia, saat dimana semua ekspektasi kita terpenuhi, saat dimana seolah-olah dunia ini bekerja mengikuti apa yang kita inginkan, namun di lain sisi, tak jarang kita merasa sedih, kesal, ataupun frustasi, jika hal-hal diluar apa yang kita harapkan terjadi, dan kita berfikir bahwa dunia ini kejam, tuhan itu tidak adil, dan lain sebagianya. Saat itulah pikiran-pikiran negatif mulai datang ke diri kita, mulai mengeluh, mencari-cari kambing hitam, dan hal-hal kurang baik lainnya.
Jujur, saya adalah orang yang gampang sekali mengeluh, sampai saat saya mulai merasakan dunia kerja ini barulah saya sadar akan sifat buruk saya itu dan mulai perlahan-lahan untuk mengurangi keluhan-keluhan yang keluar dari mulut saya ini dan belajar untuk selalu bersyukur dengan apa yang saya dapatkan..
Bukankah dunia ini terlalu indah untuk dikeluhkan? kita telah diberikan banyak sekali anugerah oleh tuhan, hal yang paling sederhana saja, hidup, pernahkah kita bersyukur bahwa Tuhan masih bermurah hati memberikan kehidupan dan kesehatan kepada kita? kemarin kami menyempatkan diri untuk menjenguk Pak Udin Transfer II yang terkena serangan jantung di UGD RSPAD, kondisi beliau sangat menyedihkan, beliau terlihat sangat lemas, dan kesakitan, walaupun saya tidak terlalu mengenal beliau, tetapi karena saya belum pernah melihat seseorang yang dekat dengan saya mengalami hal seperti itu membuat pemandangan saat itu seolah-olah menampar saya, dan sedikit banyak menyadarkan saya, bahwa sebenarnya saya harus bersyukur masih diberikan kesehatan oleh Tuhan, hal sederhana yang sering saya lupakan.
Kejadian ini mengingatkan saya akan apa yang saya alami sekitar kurang lebih 1 tahun yang lalu, saat dimana saya dan beberapa teman kos yang lain terkena Demam Berdarah, mungkin rasa sakitnya tidak seberapa, tetapi berbagai macam larangan yang diberitahukan oleh dokter, ketidakbebasan dalam beraktifitas, dan yang paling membuat saya menyesal adalah jumlah dana yang harus dikeluarkan oleh orang tua saya, untuk membeli obat dan merawat saya di RS.Gandaria saat itu, mulai menyadarkan saya bahwa betapa mahalnya kesehatan itu, haha mungkin agak telat saya sadarnya, soalnya saat itulah kali pertama saya dihinggapi penyakit yang lumayan parah, dan pertama kalinya saya di opname di RS.
Kemudian, kembali kira-kira ke peristiwa 2 minggu lalu, saat saya ke RSCM untuk melihat kondisi omnya pera yang sedang kritis, yang namanya RS memang benar-benar membuat tidak betah, mulai dari suasana kamar, bau-bau obat-obatan yang sangat menusuk hidung, sampai pemandangan-pemandangan pasien yang kesakitan yang sangat tidak enak untuk dilihat, entah apa yang membuat saya saat itu bertekad memberikan darah saya kepada omnya pera, padahal saya sama sekali belum pernah sekalipun menjadi donor darah. Perasaan bisa memberikan darah saya kepada orang lain bisa membuat saya merasa sangat bahagia, membuat saya merasa berguna bagi orang lain, dan membuat saya bertekad untuk melakukan donor darah rutin setiap 3-4 bulan berikutnya.
Intinya, nikmatilah setiap momen dalam hidupmu, sebab kita tidak tahu kapan Tuhan akan memutuskan kontrak hidup kita, bukan hal yang mustahil saat ini kita sehat, tetapi besok tiba-tiba hal yang tidak kita inginkan terjadi, dan yakinlah disaat saya merasakan diri saya berguna bagi orang lain, disaat itulah saya merasa benar-benar pantas diberikan kehidupan oleh Tuhan, dan pengalaman-pengalaman dirumah sakit telah membuat saya sadar bahwa saya harus selalu bersyukur setiap saat kepada Tuhan.
"to life, is the greatest gift of all"
-We are the World, song for Haiti-
Wednesday, July 6, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment