Slogan ini saya temukan di salah satu buku obral Gramedia yang saya beli jumat kemaren..haha. Menjadi seorang gamer, apalagi yang benar-benar fanatik memang banyak sekali dampak negatif yang bisa ditimbulkan, beberapa teman kuliah saya sendiri, rata-rata IP nya kecil dan bahkan beberapa orang ad yang kena DO akibat tidak bisa mengatur prioritas dan waktu dalam bermain game..
Buku ini menjelaskan bahwa industri game akhir-akhir ini menjadi primadona bisnis, bahkan berpeluang mengalahkan industri musik dan film, masuk akal memang mengingat susah sekali saat ini mencari orang yang tidak pernah bermain game, baik itu yang menggunakan media konsol (Playstation, Xbox, Gamecube, dll), handheld (PSP, NintendoDualScreen), PC, maupun arcade yang banyak bertebaran di mall-mall saat ini (DDR, Pump, dll).. ya mau tak mau kita harus mengakui bahwa game sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari..
Game memang memiliki banyak sekali dampak negatif,, namun penulis buku ini mencoba menjelaskan bahwa para gamers, memiliki caranya sendiri untuk memanfaatkan pengalamannya di dunia maya sebagai alat untuk sukses di dunia nyata, menurut penulisnya sebenarnya hanya butuh kesadaran dari gamers itu sendiri dan bimbingan dari orang-orang terdekatnya untuk membantu mengingatkan mereka..
Berikut adalah 7 kebiasaan tersebut :
1. Everyone Can be Success
Ya, game memberikan pelajaran bahwa semua orang bisa berhasil, yang membedakannya hanyalah cepat atau lambatnya keberhasilan itu diraih,, misalnya suatu game fighting, kataknlah tekken, memiliki tujuan untuk mengalahkan suatu musuh misalnya hwoarang, mungkin beberapa dari kita dapat mengalahkan karakter tersebut dalam sekali percobaan, tapi bagi beberapa orang lainnya dibutuhkan lebih dari sekali percobaan untuk dapat mengalahkannya, namun, mereka tahu akan bisa mengalahkannya, sebab mereka melihat temannya berhasil, dan akan berfikir "kalau dia aja bisa menang, kenapa saya tidak?".. disinilah mereka belajar bahwa untuk meraih kesuksesan diperlukan usaha yang lebih.
2.Dare to take the Risk
Game identik dengan yang namanya Luck dan Gamble, serta Chance dan Risk, liat aja game seperti poker, dimana faktor hoki dan keberanian menjadi hal yang penting atau game tony hawk yang mana jika ingin meraih poin tinggi, karakter yang dimainkan oleh gamers harus melakukan atraksi skateboard berbahaya yang penuh dengan resiko terjatuh. Hal ini mengakibatkan banyak gamers yang percaya bahwa hoki atau keberuntungan serta resiko memiliki peranan penting dalam hidup,, sehingga mengakibatkan sebagian besar gamers, sudah siap untuk mengambil resiko di kehidupan nyata dan siap menerima kegagalan akibat resiko tersebut, tak jarang mereka sering mencoba hal-hal aneh atau alternatif-alternatif yang mereka pikir logis, jika mereka menemukan kebuntuan atau masalah dalam kehidupan sehari-hari, walaupun tidak semua aspek dan peristiwa dalam hidup ini melibatkan probabilitas seperti itu..
3.Learn from Your Team, not Your Coach
Para online gamers umumnya bermain dalam kelompok dengan jumlah yang besar, di kelompok tersebut mereka tidak mengenal yang namanya "orang yang dituakan" atau "the one who know it all" walaupun dalam dunia nyata range umur mereka bisa terpaut jauh, namun begitu di dunia game, mereka semua menganggap diri mereka sama, jika ada yang merasa kurang ahli, orang tersebut akan meminta bantuan dari yang lain untuk diajarkan, bukan sebaliknya yang pintar mendoktrin yang kurang untuk melakukan sesuatu.. Hal seperti ini membuat sebagian besar gamers, kurang menyukai gaya pendidikan militer, dimana mereka "dipaksa" untuk menerima ilmu dari seorang pengajar/pelatih yang telah ditentukan sebelumnya, mereka lebih cenderung menyukai pola pembelajaran kelompok, dimana mereka secara bersama-sama mencari solusi atau mempelajari sesuatu yang mereka belum bisa atau yang mereka ingin pecahkan, jadi jangan heran jika gamers lebih cenderung menyukai lingkungan kerja yang down-to-earth.
4.Kill all the Bosses, Trust all the Books of Guidance
Hampir tiap jenis genre game mengharuskan player untuk melewati atau bahasa kasarnya "mengalahkan" atau "memusnahkan" suatu "Boss" untuk dapat melanjutkan permainannya ke level yang lebih tinggi. Jadi mereka di kantor akan menganggap bos atau atasan sebagi seseorang yang kurang dikuasai,sehingga mereka lebih cenderung untuk senang didekati atau diajari sebagai "teman" bukan sebagai bawahan.
Selain itu, untuk game2 dengan genre RPG biasanya para gamers memerlukan suatu buku petunjuk atau "walkthrough" yang membantu mereka untuk mendapatkan clue yang berguna dalam memecahkan puzzle-puzzle tertentu, sehingga gamers cenderung untuk mengikuti dan tertarik pada hal-hal yang mirip dengan buku panduan seperti itu..
5.Watch the Navigation Map!!!
Game itu lebih kompleks dari apa yang kita bayangkan, walaupun bila dibandingkan dengan dunia nyata,,, dunia dalam game jauh lebih sederhana dan transparan sebab kebanyakan di game-game bergenre advanture, RPG, maupun strategy, tersedia suatu jenis peta atau istilah gamenya "Map" yang menunjukkan dimana posisi kita berada, seberapa luas area yang bakal kita jelajahi, seberapa jauh posisi kita dari musuh, arah mata angin dan petunjuk kemana kita musti berjalan dan lain sebagainya, hal ini mengakibatkan gamers dalam kehidupan nyatanya selalu membutuhkan "navigasi" seperti seberapa banyak mereka harus begini, seberapa lama mereka harus begitu, berapa target yang harus dicapai, serta kemana mereka harus melangkah, oleh karena itulah para gamers sebaiknya belajar untuk membuat "navigasi" mereka sendiri dan kalau perlu berjalan tanpa memanfaatkanya sama sekali.
6.Unseen? Ignore it!
semua aksi yang ada dalam game akan selalu muncul di layar, jika melawan sekelompok musuh, jarang sekali ad yang tidak kasat mata, hal ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi di dunia nyata, dimana ada invisible power yang mengatur beberapa hal di dunia ini, gamers, cenderung menjadi kesal dan frustasi menghadapi kekuatan tak kasat mata tersebut jika mereka mengikuti suatu organisasi atau perkumpulan, sehingga solusinya adalah dengan belajar untuk menerima keberadaan kekuatan tak kasat mata itu atau menguranginya dengan jalan memperjelas segala sesuatu yang sedang dihadapi.
7.Ask for suitable teammates
Pernahkan kalian bermain DotA dengan teman yang belum terlalu "ngeh" akan gameplaynya? pasti akan terasa mengesalkan bukan? haha lalu ambil contoh permainan sederhana seperti online-scrabble, disana disediakan berbagai macam room untuk ktingkat keahlian yang berbeda, mulai dari "beginner", "casual", sampai "expert". hal ini membuat para gamers akan memilih room yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga dalam dunia nyata, merekapun akan cenderung untuk berteman dan bergaul dengan orang-orang yang memiliki kemampuan yang sama dengan mereka sehingga mereka akan mampu untuk bertindak semaksimal mungkin..
So, tak selamanya game itu memiliki dampak negatif bagi para pemainnya, ada hal-hal positif yang bisa kita gali, bukan tidak mungkin seorang gamers yang mampu mengatur hidupnya akan lebih sukses dari mereka yang jarang bermain game,,, haha
"Luck, is no Excuse"
-Hexor-
Saturday, May 7, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment